Adegan I
(Alkisah,
disebuah kayangan terdapat kerajaan yang di pimpin oleh seorang raja bernama
Prabu Gajah Batok dan istrinya bernama Ratu Tapas. Mereka mempunyai anak 7
bidadari yaitu : Nawang Sari, Nawang Wulan, Nawang Merah, Nawang Putih, Nawang
Bombay, Nawang Daun, dan Nawang Kucai.)
Nawang Sari : (memberi hormat) “Ayahanda,
karena hujan telah reda kami akan meminta izin kepada ayahanda untuk melakukan
kebiasaan kami seperti seharusnya!”
Prabu Gajah
Batok : (mengangguk) “Kalau ayah sich
terserah kamu aja!”
“Gimana mah
boleh anak-anak kita turun ke bumi ?”
Ratu Tapas : “Boleh-boleh tapi hati-hati
ya, takutnya ada manusia yang jail … kaliankan bidadari-bidadari cantik.”
7 Bidadari : “Baik ayahanda, bunda, kami
berangkat !” (kemudian meninggalkan kerajaan)
Prabu Gajah
Batok : “Dadah!” (sambil melambaikan
tangan)
Ratu Tapas : “Kakang, anak-anak kita
sekarang sudah besar ya!”
Prabu Gajah
Batok : “Oowh,, pastinya ! siapa dulu
donk ayahnya!”
Adegan II
(Sementara
itu di bumi negeri Rempah)
Jaka Tarub : (melihat-lihat ke arah
langit sambil berbicara sendiri)
“Rupanya
hujan sudah reda langit cerah kembali. Nah, saat seperti ini adalah waktu yang
tepat untuk berburu ke hutan.” (bergegas mengambil panah dan pergi).
Adegan III
(7 Bidadari berdatangan sampai di bumi, mereka turun tepat
disebuah telaga yang airnya tenang dan bening).
Nawang
Putih : “Hey lihat! Airnya
bening sekali. Aku sudah tidak sabar buat mandi! Udah 1 minggu kita gak mandi
!”
Nawang Daun :”Bener banget, badanku
gatal-gatal… Abisnya dikhayangan kan
gak ada air.”
Nawang
Kucai : “Iya, ya… Bener banget,
buat minum aja masih beli”
Nawang
Bombay : “Abisnya ayahanda Prabu
Gajah Batok kurang gaul… Padahal kita bisa kan pasang air dari PAM ?”
Nawang Wulan
: “Ngaco ! Emangnya dilangit ada
saluran kran air ?”
Nawang
Merah : “Ih, seru ada perdebatan
!”
Nawang sari : (melerai) “Eh, sudah-sudah!
Jadi acara kita jauh-jauh turun ke bumi Cuma untuk perdebatan ?”(muka masam)
Nawang
Putih : “Ya enggak donk teh !”
Nawang sari : “Kalau begitu, ayo kita
cepat-cepat mandi. Nanti keburu sore, pelanginya hilang, dan kita tidak bisa
pulang ke khayangan !”
(7 Bidadari
segera melepas selendang dan mandi)
(Tanpa diketahui, dari kejauhan ada seorang pemuda yang
bernama Jaka Tarub sedang tercengang melihat pelangi yang diujungnya terdapat 7
bidadari sedang asyik mandi dengan air yang bening di telaga)
(Jaka Tarub bingung dengan hal yang terdapat didepannya,
kemudian ditengah bebatuan terdapat 7 selendang yang sesuai dengan karakter
baju masing-masing. Dia mengambil salah satunya dan disembunyikan kedalam
bajunya sambil terus memperhatikan para bidadari tanpa diketahui)
(Kemudian, setelah selesai mandi.)
Nawang Wulan :
(kebingungan mencari-cari sesuatu)
Nawang Sari :
“Kenapa adinda ? Apa yang dinda cari ?”
Nawang Wulan :
“selendangku hilang ……………!!!!
6 Bidadari :
“Apa………….. XL?? Eh salah, salah balikan lagi….!!”
“Apa…………..hilang
??”
Nawang Wulan :
(Menangis)
Nawang Putih :
“ Mungkin dinda lupa menyimpannya!”
Nawang Kucai :
“Iya, adinda Nawang Wulan pelupa !”
Nawang
Wulan : “Enggak…aku persis
menyimpannya disini aku nggak mungkin lupa!”
Nawang
Bombay : “Kalau begitu, kita akan
membantu mencarinya bersama!”
(Semua bidadari mencari-cari selendang Nawang Wulan. Namun
setelah lama mencari-cari tidak ditemukan juga)
Nawang Sari :” Wulan, tidak ada satu pun dari
kami yang menemukan selendangmu… saya sebagai putri sulung ingin meminta maaf
karena kami tidak bisa membantu kamu untuk menemukan selendang itu.”
Nawang
Wulan : “Tapi…”
Nawang
Putih :”Berhubung hari sudah
sore, kami semua harus pulang!”
Nawang
Wulan : (Menangis)
Nawang
Merah :”selamat menikmati
tinggal di bumi ya !” (tersenyum sinis)
Nawang
Bombay :”Sekali lagi maafkan kami
Wulan.”
6 Bidadari :”Iya Wulan, selamat tinggal
!” (Sambil pergi meninggalkan Nawang Wulan untuk pulang ke khayangan)
Nawang
Wulan : (Bersedih) “Aduh…
bagaimana ini ? Apa yang harus saya lakukan?”
(Jaka Tarub tiba-tiba keluar dari persembunyiannya tanpa
disadari Nawang Wulan yang sedang bersedih dan kebingungan)
Jaka Tarub :(Menghampiri
Nawang Wulan dan menyapanya)
“Ehm…
!! Sedang apa kamu disini?”
Nawang
Wulan :(Kaget) “Kamu siapa? Mau
apa kesini? Tolong jangan ganggu saya! Pergi kamu !”
Jaka Tarub :”Tenang neng! Saya orang
baik-baik. Saya hanya ingin menolong neng, yang sore-sore ini dihutan
sendirian!”
Nawang
Wulan :”Saya percaya kalau kamu
manusia baik. Baiklah, perkenalkan nama saya Nawang Wulan!”
Jaka Tarub :”Saya Jaka Tarub sebenarnya
bagaimana asal-usul neng? Tolong ceritakan !”
Nawang Wulan :”Sebenernya saya seorang bidadari
dari negeri rempah, yang tempatnya di khayangan. Saya turun bersama 6 saudara
saya tetapi ketika hendak pulang, selendang untuk pulang hilang dan akhirnya
saya di tinggal sendiri di sini. Saya nggak tau harus bagaimana, saya bingung
!”
Jaka Tarub :”Kalau bersedia neng ikut
kerumah saya! Nggak jauh ko dari sini! Disana aman, dan gak baik seorang gadis
sendiri disini!”
Nawang
Wulan :”Jika memang kamu tidak
keberatan saya akan menumpang dirumah kamu sampai saya menemukan selendang
untuk pulang!”
Jaka Tarub :”Baiklah… Mari ikut saya!”
Adegan IV
(Sementara
itu, ketika para bidadari sampai di khayangan)
Nawang
Kucai :”Kak kita harus gimana?”
3 Bidadari :(Merengek pada Nawang Sari)
“Iya nih kak!”
Nawang
Merah :”Hm… Biarin aja si Wulan
tinggal di bumi… Nanti kan
porsi makan dan uang jajan kita bisa di tambah!”
Nawang Daun :”Kamu itu ya… Uang terus yang
dipikirin!”
Nawang
Bombay :”Iya kasihan kan Wulan! Bagaimana
nasibnya disana?”
Nawang
Kucai :”Wulan emang penting
dipikirin, nah kita juga bagaimana?”
Nawang Sari :”Sebaiknya kita bicara saja yang
sebenarnya, karena jujur itu lebih baik!”
(Akhirnya
Raja dan Ratu datang, 6 bidadari mendadak murung)
Prabu Gajah
Batok :”Selamat sore anak-anak……
bagaimana acaranya tadi? Sukses?” (melirik-lirik, tetapi tidak ada satupun yang
menjawab)
“Loh kok?
Tapi, baiklah kita absen hari ini!”
(Para bidadari berbaris
dengan rapi, Prabu Gajah Batok berkeliling sambil menyebut nama dan menghitung)
Prabu Gajah
Batok :”Nawang Sari, Nawang Merah,
Nawang Putih, Nawang Bombay, Nawang Daun, Nawang Kucai…”
“Satu,
dua, tiga, empat, lima ,
enam…”
(berfikir dan bingung) “Rasa-rasanya ada yang
kurang… aneh… Oiya, putrikukan ada 7, yang ada 6… 7 – 6 = 1…”
Ratu Tapas :”Aduh…
aduh… Nawang Wulan mana?”
Nawang Putih :”Itu dia masalahnya, Nawang Wulan
ketinggalan,, eh maksudnya ketinggalan…”
Prabu Gajah
Batok :”Hah memangnya kenapa? Nawang
Sari! Kenapa kamu tidak bisa menjaga adikmu …?”
Nawang sari :(hanya
menunduk)
Prabu Gajah
Batok :(marah) “udah ah pokoknya ayah
mau marah dulu, hukumannya kalian gak dapet uang jajan dan harus beres-beres
istana selama 10 tahun…”(Pergi meninggalkan 6 Bidadari)
Ratu tapas :”Bunda juga setuju… Tapi
bunda sedih bagaimana nasib Wulan… kasihan dia tinggal di bumi tanpa sanak
saudara…”(menyusul Prabu Gajah Batok)
Nawang
Merah :(Marah-marah sambil
mengomel)
“Akh … sial!
Gini deh jadinya!! Rugi banget! Akh… boke deh!!!”
Nawang Daun :”Udah jalanin aja … emang ini
resiko kan ?”
Adegan V
(Setelah beberapa tahun, Nawang Wulan mulai nyaman dan
terbiasa tinggal di bumi. Tak di sangka ternyata ia mencintai Jaka Tarub dan
begitupun sebaliknya)
Nawang Wulan :”Jaka,
aku senang sekali disini”
Jaka Tarub :”Benarkah
Wulan?”
Nawang Wulan :(Mengangguk)
Jaka Tarub :”Aku
mencintaimu Wulan!”
Nawang Wulan :(Tersipu
malu) “Aku juga…!”
Adegan VI
(Sementara itu di khayangan 6 bidadari sedang memperhatikan
Wulan)
Nawang
Merah :(kesal) “Anjrit… Kurang
ajar… Kita susah-susah disini… karena Wulan… Tapi dia malah seneng-seneng…”
Nawang Daun :”Gak tau diri banget tuh anak!”
Nawang
Kucai :”Iya, gak nyangka bisa
kayak gini”
Nawang Sari :” Harus bagaimana lagi, mungkin
ini takdirnya!”
Nawang
Merah :”Selalu aja kakak bela si
Wulan ribet itu… “(sambil pergi, disusul oleh 4 bidadari lainnya)
Nawang Sari :(Menghela napas) “Hm…………….…”
Adegan VII
Nawang
Wulan :(Membereskan kamar Jaka
Tarub)
(Tiba-tiba
disebuah tempat, ia menemukan selendangnya)
(terkejut)
“Inikan selendangku… jadi selama ini…!”
Adegan VIII
Jaka Tarub :(Santai disuatu ruangan)
Nawang
Wulan :(datang tiba-tiba) “Jaka…
selama ini kamu sudah bohongi aku?… kamu jahat !!” (Menampar Jaka Tarub dan
pergi untuk pulang ke khayangan)
Jaka Tarub :(Mengejar) “Wulan tunggu…”
(Menarik tangan Wulan)
Nawang
Wulan :”Jangan sentuh aku! Aku
akan pulang” (pergi)
Jaka Tarub :”Wulaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!”
Adegan IX
(Sampai di
Khayangan)
Nawang
Wulan :”Ayah…. Bunda….. Kakak…..
Wulan pulang!!”
Nawang
Merah :(Mencegah masuk)”Heh…
dasar gak tau diri… udah nyusahin, masih berani pulang kesini!”
Nawang
Wulan :”Tapi kak, Wulan…”
Nawang
Merah :”Nggak ada tapi-tapi…
pergi…!”
(Prabu
Gajah Batok dan semua keluarga menghampiri sumber keributan)
Prabu Gajah
Batok :”Ada apa ini ribut-ribut?”
Ratu tapas :”Nawang Wulan… putriku
sayang!”
Nawang
Wulan :”Ayah, Ibu,
Saudra-saudaraku…!!”
(ketika
hendak melepas kerinduan dengan keluarganya kemudian prabu mencegah dan
menyuruh duduk pada semua keluarga )
Prabu Gajah
Batok :”Maaf Nawang Wulan putriku..
masa berlaku kamu tinggal di sini sudah habis!”
Nawang
Wulan :”Ayah… apa tidak ada
kesempatan lagi?”
Prabu Gajah
Batok :”Sudah terlalu lama kamu
tinggal di bumi… dan kamu saling mencintai dengan pemuda dari bumi… itu sudah
menjadi suatu pantangan…”
Nawang Sari :”Bukankah kamu mencintainya?
Kembalilah kebumi dinda! Janganlah ada salah satu dari kita yang menyakiti
manusia!”
Nawang
Wulan :(Menunduk) “Baiklah jika
itu yang harus saya lakukan… saya akan jalankan sebaik mungkin!”
Ratu Tapas ;”Pergilah nak… jika kamu
merindukan kami, maka tunggulah pelangi yang datang!.. Dan kamu dapat menemui
kami disana!”
(Nawang
Wulan pun kembali ke bumi)
Adegan X
Jaka Tarub :(Melamun)
Nawang
Wulan :”Jaka, aku kembali demi
kamu dan keluargaku… aku akan mencintaimu dan mendampingimu selamanya!!”
Jaka Tarub :(Kaget) ”Benarkah itu Wulan?
Apa kamu sunggguh-sungguh?”
Nawang
Wulan :(Mengangguk)”iya”
Jaka Tarub :”Terimakasih Wulan! Aku
janji akan mejaga serta membahagiakan mu selamanya…!!”
(Akhirnya
Jaka Tarub Dan Nawang Wulan hidup bahagia selamanya)
The End
Yang mau pulsa gratis lewat lockscreen hp android, silahkan kunjungi Aplikasi Pulsa Gratis Di Android
maaf itu nama ketujuh bidadarinya benar2 nama dari sastra asli apa karangan kreasi penulis saja?
ReplyDeleteKarangan sendiri, plesetan dari kata 'Bawang' , gan..namun ada juga yg asli.. seprti nawang wulan, nawang sari.
Deletehttp://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/kulkas-dan-freezer-berbau-lakukan-hal.html
ReplyDeletehttp://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/ketagihan-manisnya-kopi-instan-berujung.html
http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/kentut-akan-dijadikan-terapi.html
http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/wanita-as-tewa-usai-jalani-proses-sedot.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- Skype : Vip_Domino
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523
good artikel
ReplyDeleteminta link nya dnk
ReplyDeletekak ijin pakai carita yang kaka tulis buat bikin tugas drama di mapel sbk ya kak, trimakasih kak
ReplyDeletekak ijin pakai cerita ini utk tgs drama mapel sbk yaa kak, trmksih banyak
ReplyDeletekak ijin pakai cerita ini ya buat tugas teater mapel sbk, makasihh kak
ReplyDeleteKak izin pakai cerita ini untuk tugas teater sbk yaa , makasih banyak kak
ReplyDelete