BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Disekitar kita saat ini, banyak
sekali zat-zat adiktif yang negatif dan sangat berbahaya bagi tubuh. Dikenal
dengan sebutan narkotika dan obat-obatan terlarang. Dulu, narkoba hanya dipakai
secara
terbatas oleh beberapa komunitas manusia di berbagai negara. Tapi kini, narkoba telah menyebar dalam spektrum yang kian meluas. Para era modern dan kapitalisme mutakhir, narkoba telah menjadi problem bagi umat manusia diberbagai belahan bumi. Narkoba yang bisa mengobrak-abrik nalar yang cerah, merusak jiwa dan raga, tak pelak bisa mengancam hari depan umat manusia.
terbatas oleh beberapa komunitas manusia di berbagai negara. Tapi kini, narkoba telah menyebar dalam spektrum yang kian meluas. Para era modern dan kapitalisme mutakhir, narkoba telah menjadi problem bagi umat manusia diberbagai belahan bumi. Narkoba yang bisa mengobrak-abrik nalar yang cerah, merusak jiwa dan raga, tak pelak bisa mengancam hari depan umat manusia.
Disamping itu, mungkin bagi sebagian
orang sudah jarang atau mungkin sudah lupa tentang berdzikir. Padahal dzikir
itu sangat bermanfaat dan juga bisa menghindarkan diri dari perbuatan tercela. Dalam
hal ini dzikir mempunyai peranan dalam menjauhkan orang-orang dari narkoba.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian dari narkoba?
2.
Apa bahaya yang di timbulkan oleh narkoba?
3.
Bagaimana dzikir dilakukan?
4.
Apa manfaat dari berdzikir?
5.
Bagaimana peranan dzikir terhadap narkoba?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari
penelitian yang telah dilakukan sehingga terselesaikannya makalah ini, yaitu:
1. Untuk
mengetahui penertian dari narkoba.
2. Untuk
mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh narkoba.
3. Untuk
mengetahui cara berdzikir.
4. Untuk
mengetahui manfaat dari berdzikir.
5. Untuk
mengetahui peranan dzikir terhadap narkoba.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu untuk menambah
wawasan pada kami sebagai penyusun khususnya dan umumnya bagi pembaca tentang
dzikir dan narkoba serta peranan dzikir
terhadap narkoba.
BAB
II
PEMBAHASAN
MATERI (KAJIAN TEORITIS)
2.1 Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari
narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Istilah lainnya adalah Napza
[narkotika, psikotropika dan zat adiktif]. Istilah ini banyak dipakai oleh para
praktisi kesehatan dan rehabilitasi.
Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika
adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Lebih sering
digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa.
Bahan
adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika
yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan. [UU
No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika] bahan ini bisa mengarahkan atau sebagai
jalan adiksi terhadap narkotika.
Dalam istilah para ulama, narkoba ini masuk dalam
pembahasan mufattirot (pembuat lemah) ataumukhoddirot (pembuat
mati rasa).
2.2 Bahaya Narkoba
Bahaya yang timbul akibat
mengonsumsi narkoba dapat dilihat dari efek yang ditimbulkannya, diantara
adalah :
1. Depresan
·
Menekan
atau memperlambat fungsi sistem saraf pusat sehingga dapat mengurangi aktivitas
fungsional tubuh.
·
Dapat
membuat pemakai merasa tenang, memberikan rasa melambung tinggi, member rasa
bahagia dan bahkan membuatnya tertidur atau tidak sadarkan diri.
2. Stimulan
·
Merangsang
sistem saraf pusat dan meningkatkan kegairahan (segar dan bersemangat) dan
kesadaran.
·
Obat
ini dapat bekerja mengurangi rasa kantuk karena lelah, mengurangi nafsu makan,
mempercepat detak jantung, tekanan darah dan pernafasan.
3. Halusinogen
·
Dapat
mengubah rangsangan indera yang jelas serta merubah perasaan dan pikiran
sehingga menimbulkan kesan palsu atau halusinasi.
Seorang
pakar kesehatan pernah mengatakan, “Yang namanya narkoba pasti akan
mengantarkan pada hilangnya fungsi kelima hal yang Islam benar-benar
menjaganya, yaitu merusak agama, jiwa, akal, kehormatan dan harta.”
4. Adiktif
·
Seseorang
yang mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat
tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena
secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak.
Jika
terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam
tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan
overdosis dan akhirnya kematian.
Dalil Pengharaman Narkoba
وَيُحِلُّ
لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ
“Dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” (QS. Al
A’rof: 157). Setiap yang khobits terlarang dengan ayat ini. Di
antara makna khobits adalah yang memberikan efek negatif.
2.3 Bagaimana Dzikir Dilakukan
1. Dengan
suara pelan; dalam melakukan dzikir, usahakan dilakukan dengan suara pelan
saja. Tidak melakukan dzikir dengan suara yang berisik dan keras. Yakin saja,
Allah maha mendengar doa-doa yang dilakukan oleh manusia walau hanya dengan
suara pelan.
Dzikir dengan suara pelan ini juga bermanfaat untuk tidak mengganggu orang lain
yang juga sedang memohon dan berdoa atas permintaannya masing-masing.
2. Penuh kekhusuan; selanjutnya
usahakan dalam berdzikir dilakukan dengan penuh kekhusuan. Yaitu dilakukan
dengan fokus dalam meminta pertolongan. Tidak dilakukan dengan bercanda/guyon.
Itulah etika yang mesti dipegang oleh umat Islam.
3. Optimis dzikir dikabulkan; terakhir,
lakukan dzikir dengan rasa optimis bahwa permintaan kita akan dikabulkan. Rasa
optimis ini perlu dihadirkan dalam setiap kita sedang berdzikir. Yakinlah bahwa
kalau tidak di dunia kita terkabulkan doanya, maka kelak doa tersebut akan
terwujud di akhirat nanti.
2.4
Manfaat Dzikir
Manfaat
dzikir yang lainnya, diantara adalah :
1. Membuat Allah ridho
2. Menumbuhkan kedekatan dengan Allah
3. Melapangkan rizki
4. Membuka pintu yang lebar kearah ma’rifat
5. Mengusir syetan, menundukkan dan mengenyahkannya
6. Membuat hati menjadi tenteram (QS Ar Ra’d: 28)
7. Menyelamatkan dari azab Allah (QS Ali Imron: 190-191)
8. Menumbuhkan perasaan bahwa kita senantiasa diawasi Allah, sehingga mendorong kita untuk selalu berbuat baik.
1. Membuat Allah ridho
2. Menumbuhkan kedekatan dengan Allah
3. Melapangkan rizki
4. Membuka pintu yang lebar kearah ma’rifat
5. Mengusir syetan, menundukkan dan mengenyahkannya
6. Membuat hati menjadi tenteram (QS Ar Ra’d: 28)
7. Menyelamatkan dari azab Allah (QS Ali Imron: 190-191)
8. Menumbuhkan perasaan bahwa kita senantiasa diawasi Allah, sehingga mendorong kita untuk selalu berbuat baik.
Tidak
berdzikir akan mengakibatkan seseorang jadi orang yang rugi. Allah berfirman. :
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu
dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah
orang-orang yang merugi.” (QS Al Munafiqun: 9). Selain itu, Allah mengingat
orang yang mengingatNya, sebagaimana firman-Nya : “Karena itu, ingatlah kamu
kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan
janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al Baqarah: 152)
Manfaat
dzikir akan terasa jika kita menghadapi masalah yang sangat-sangat berat dan
semua kemampuan kita sudah terjepit dan menyerah untuk menghadapinya. Hati kita
yang paling dalam seolah-olah bertanya “Ya Allah, apakah sudah tidak ada lagi
mukjizatMu untuk memberikan kesabaran dan keikhlasan hambaMu ini. Hamba
benar-benar putus asa, tolonglah ya Allah.” Sisi kemanfaatan dzikir ini sebagai
jembatan “suatu permasalahan” dan “penyeleseaian permasalahan”.
2.5 Peranan Dzikir Terhadap Narkoba
Manusia
adalah khalifah yang diharapkan dapat menuntun dirinya serta keluarganya agar
terhindar dari siksa api neraka, maka jadilah manusia yang benar-benar memahami
tentang nilai-nilai agama agar dapat menjadi khalifah yang baik.
Setelah
kita mengetahui manfaat dzikir serta apa bahaya itu narkoba maka kita dapat
mengetahui peranan dzikir terhadap narkoba, bahwa dengan berdzikir, selalu
mengingat Allah merupakan hal yang sangat memungkinkan untuk terhindar dari
masalah-masalah yang dapat menjerumuskan kita kedalam hal-hal yang dapat
menjadikan kita menjadi manusia yang mudah putus asa dan melakukan hal-hal
negative seperti menggunakan narkoba.
Penyalahgunaan
narkoba merupakan masalah prilaku manusia. Seseorang menggunakan narkoba karena
berbagai macam alasan. Sebagai masalah prilaku, penanaman pemahaman mengenai
kesadaran untuk beribadah, berdzikir, dan berbuat kebaikan perlu ditingkatkan
agar dapat memupuk rasa disiplin, tanggung jawab, dan rasa percaya diri.
Penyalahgunaan
narkoba dapat kita hindari apabila kita menyadari betapa berbahayanya
dampak-dampak yang ditimbulkan dan berusaha untuk tetap bertawakal adalah
solusi yang tepat untuk dapat memecahkan masalah kehidupan. Berdzikir merupakan
obat mujarab untuk menjauhi narkoba.
Dzikir,
merupakan hal yang sangat relevan dan perlu kita tingkatkan untuk senantiasa
dapat mendekatkan diri kita dengan Allah agar hidup kita senantiasa berada
dalam lindungannya.
BAB
III
KESIMPULAN
Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah prilaku manusia. Seseorang
menggunakan narkoba karena berbagai macam alasan. Sebagai masalah prilaku,
penanaman pemahaman mengenai kesadaran untuk beribadah, berdzikir, dan berbuat
kebaikan perlu ditingkatkan agar dapat memupuk rasa disiplin, tanggung jawab,
dan rasa percaya diri.
Penyalahgunaan narkoba dapat kita hindari apabila kita
menyadari betapa berbahayanya dampak-dampak yang ditimbulkan dan berusaha untuk
tetap bertawakal adalah solusi yang tepat untuk dapat memecahkan masalah
kehidupan. Berdzikir merupakan obat mujarab untuk menjauhi narkoba.
Dzikir, merupakan hal yang sangat relevan dan perlu kita tingkatkan untuk senantiasa dapat mendekatkan diri kita dengan Allah agar hidup kita senantiasa berada dalam lindungannya.
Jadi, katakan : ”Dzikir Yes Narkoba No!”
Dzikir, merupakan hal yang sangat relevan dan perlu kita tingkatkan untuk senantiasa dapat mendekatkan diri kita dengan Allah agar hidup kita senantiasa berada dalam lindungannya.
Jadi, katakan : ”Dzikir Yes Narkoba No!”
DAFTAR
PUSTAKA
Simuh,
dkk., Tasawuf dan Krisis, Semarang, Pustaka Pelajar, 2001.
M. Arief
Hakim, Bahaya Narkoba Alkohol : Cara Islam Mengatasi, Mencegah dan Melawan,
Bandung : Nuansa, 2004.
Brosur
Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban NAPZA, Depsos RI.
0 komentar:
Post a Comment