Minggu, 01 Mei
2012
Malam termenung di depan jendela kamar
yang kecil melihat taburan bintang di hamparan langit yang luas, namun aku
terpaku terhadap dua buah bintang yang Saling berhadapan namun jauh, aku membayangkan ke dua bintang itu aku
dan dia. Aku berusaha menggapainya namun dia menjauh. Aku meneteskan air mata
karena teringat sebuah janji yang dia berikan kepadaku “aku akan selalu
mencintaimu menjagamu di
setiap gelap dan terangmu”.
setiap gelap dan terangmu”.
Aku melihat di setiap sudut kamarku
dan hanya terlintas satu bayangan yang tersenyum kepadaku, teringat semua masa
lalu yang kini tinggal menjadi kenangan. Air mata ku menetes tak henti-henti
saat mengingat lontaran kata yang dia ucapkan padaku “aku ingin membahagiakan
mu karena itu aku melepaskan mu”. Percayalah ku sangat mencintaimu melebihi apa
pun yang aku punya dalam hidup ku. Tak ku sngka kata-kata itu menjadi kata
terakhirmu untukku selamanya untuk hidupku kau benar-benar meninggalkanku untuk
selamanya.
Malam itu tepatnya hari Sabtu 01 Mei 2010 di mana dia mengungkapkan kalau
dia menyukai ku, di mana hari-hari kami di penuhi rasa bahagia. Parasnya yang
tampan mengikat semua wanita yang ada di
sekelilingnya.
“Billa…….”
“Ada apa…?”
“Terimakasih
karna kamu sudah ada dalam hidupku, mencintaiku dan menyayangiku sepenuhnya..”
(aku terpaku
dengan ucapanya)
“Kenapa kamu
berbicara seprti itu?”
“Tidak, aku
hanya ingin kamu tau apa yang ada dalam hati dan pikiranku.”
Pagi itu 01 Mei 2011 dia berjanji akan
mengajaku pergi bersama .
“Pagi Billa,
sudah siap?” kata Farel
“Tentu saja,
kita mau kemana? Tanya aku
“Kemana saja
jangan banyak tanya ikut saja ikut sala,ok?
“OK…
“Mmm……. Pertama
kita ke mall, kita makan dulu aku
lapar!!”
“Tapi aku sudah
makan”
“Tak apa kalau
gitu aku yang makan sendiri tapi kamu yang bayar ya.. J”
“Ioh ko jadi aku
yang bayar , kan kamu yang makan..????”
“Hehehehe
becanda ko…..”
“Ihh kamu ini….”
Tepat pukul 11.00 aku dan dia pergi ke
sebuah tempat , di mana dia bilang tempat itu adalah penenang hatinya, dan aku,
meski aku marah tapi aku memakluminya karena aku pun bernaung di kekuasaanya,
Allah yang maha besar. Mesjid ini tak jauh dari mall jadi tak sulit mencarinya.
Setiap mata memandang hanya ada hiasan khaligrafi yang terpampang di setiap
dindingnya dan orang-orang yang menunaikan ibadah salat dhuha.
“Farel kamu suka
tempat ini?”
“Tentu saja,
rumah Allah adalah tempat berteduh semua mahluk, di mana tempat ini dapat
mendengar semua keluhanku, sakit yang kurasa dan kebahagiaan yang ku dapat. Aku
berterimakasih pada-Nya karena dia mempertemukan kita billa. Terimakasih aku
sangat mencintaimu. “
Aku hanya dapat
memandang dan mencari makna di setiap yang dia katakana, “sakit, apa yang di
maksud olehnya?” batin aku bertanya
Tempat ke 3 yang kami tuju sore itu ,
pemakaman yang hening tak ada yang mengganggu
tidur lelap mereka, entah mengapa ia menbaku kemari. Dia hanya diam dan
setelah itu dia seperti menangis, 1 jam aku menunggu dengan seribu Tanya di
hati dia mengajaku pergi.
Tempat terakhir sebuah taman yang
indah di terangi oleh lampu taman yang kecil, kami duduk di sebuah bangku yang
kecil, di tepi kolam terlihat bunga kecil yang mekar. Dia tidak mau berbicara
sepatah kata pun dan hanya aku yang berbicara, sampai dia angkat bicara dan
mengungkapkan kalimat itu.
“Billa ini hari
terakhirku bersamamu”
“Apa maksudmu
farel, jangan becanda”
“Billa,
terimakasih karena kamu telah berda dalam hatiku.”
Aku masih tidak
mengerti dengan perkataan itu.
“Billa, lebih
baik kita sudahi saja, aku tak mau menyakiti cinta kita.”
“Jangan bicara
lagi, katakana itu bohong farel kamu hanya becanda ia kan?”
Aku berdiri dan
menangis di hadapannya dalam hati aku benar-benar hancur “belum puaskah selama
satu tahun ini kita bersama” batinku hancur.
“Aku akan
mencintaimu, menyayangimu dan menjagamu di setiap sisi gelap dan terangmu,
percayalah aku mencintaimu.”
“Tak ada alasan
kita sudahi ini, kenapa?”
Aku berlari dan
berlari , aku pikir dia akan mengejarku namun ternyata dia benar-benar
membuatku hancur.
Setahun sudah kami terpisah, tak ada
komunikasi yang kami lakukan, aku mencoba menghubunginya namun tak ada yang ku
dapat. Sampai suatu saat aku mendapat surat dari farel yang di berikan oleh
adiknya irgi.
“Ini surat dari
kakak untukmu”
Aku membacanya
dan tetesan air mataku berlinang.
Dear
My Love Billa
Maafkan aku yang telah membuatmu
tersiksa, aku terpaksa menghancurkan hatimu dan kepercyaanmu padaku, asal kamu
tahu billa, aku sebenarnya memiliki penyakit tumor otak stadium 3. Aku tak
percya harus meninggalkan cinta suciku, aku ingin kamu tahu billa, aku farel
sangat mencintaimu, janganlah kamu benci aku. Ingatlah kenangan kita bersama.
Kamu pernah bilang hidup itu untuk
mati, tapi bagiku kematian yang datang ini telah mempertemukan kita, aku sangat
mencintaimu. Setelah kamu baca surat ini mungkin aku telah tiada, billa jangan
kau teteskan air matamu untuk orang sepertiku tetaplah bersemangat, aku ingin
melihatmu selalu bahagia. Jika kamu rindukan aku lihatlah bintang yang bersinar
di langit sana, aku akan selalu tersenyum kepadamu.
Farel
yang selalu mencintaimu
Setelah
tahu semuanya setiap malam aku selalu melihat bintang-bintang yang tersebar di
hamparan langit luas.
ini aku
0 komentar:
Post a Comment