Assalamu’alaikum wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil alamin wabihinastainu waala umuri dunyaq waddin
wasolatu wasalamu ala asrofil ambiya walmursalin wa’ala alihi wasohbihi
ajma’in, robbisyrohli sodri Wayasirli amri wahlul ukdatam miliksaniyafkohu
kouli,ammaa ba’du.
Puji dan syukur kita panjatkan
ke hadirat ilahi rabbi yang telah memberikan rahmatnya sehingga kita dapat
berkumpul di tempat yang sederhana ini dalam keadaan
sehat walafiat. Tak lupa sholawat serta salam kita curah limpahkan kepada junjunan kita,Nabi besar Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, tabiin tabiitnya dan kepada kita selaku umatnya.
sehat walafiat. Tak lupa sholawat serta salam kita curah limpahkan kepada junjunan kita,Nabi besar Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, tabiin tabiitnya dan kepada kita selaku umatnya.
Hadirin jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Tema kali ini yang akan saya sampaikan adalah
tentang valentine dan nilai Islam.
Kasih sayang sebuah nilai yang
universal, semua orang di dunia menyetujui bahwa kasih sayang adalah nilai yang
agung, semua orang di dunia suka akan hal itu. Sebagai sebuah agama dunia,
Islam sangat menaruh perhatian terhadap kasih sayang itu. Islam memang agama
kasih sayang. “Barangsiapa yang tidak menyayang, tidak akan disayang.”
Barangsiapa tidak menyayangi yang di bumi, maka tidak akan disayangi oleh yang
di langit.”
Mengingat tingginya nilai
kasih sayang dalam pandangan Islam, maka kasih sayang diberikan, dirayakan
sepanjang waktu. Tidak ada waktu khusus untuk saling menyayangi, misalnya tahun
kasih sayang, bulan kasih sayang, atau hari kasih sayang. Kasih sayang dalam
Islam terjadi sepanjang hari, sepanjang kehidupan. Kalau terjadi peristiwa
seperti itu, pasti bukan dari Islam.
Selain itu kasih sayang Islam
untuk seluruh makhluk Allah. Bahkan Rasullah saw melebel orang yang tidak
menyayangi yang kecil dan yang besar (dengan menghormatinya) bukan termasuk
umatnya. Sehingga Islam tidak mengenal kasih sayang hanya untuk orang tertentu
saja, apalagi hanya kepada lawan jenis.
Sementara, hadirin, di
tengah-tengah masyarakat kita-khususnya diperkotaan-telah muncul perayaan hari
kasih sayang yang disebut dengan valentine’s day. Merayakannya dengan
menghabiskan hari dengan orang terkasih, yaitu kekasihnya. Makan malam bersama
di tempat yang romantis, sambil menikmati iringan lagu My Valentine. Saling
memberikan kado, coklat, yang disertai kartu ucapan. Hari itu dianggap hari
yang special. Interior di mall, supermarket atau pusat perbelanjaan di rancang
demikian romantis dipenuhi pernak-pernik berbentuk hati, ada rangkaian bunga
indah, coklat, pita disana-sini, yang kesemuanya didominasi warna pink. Kartu
ucapan sayangpun marak dijual di emperan toko-toko.
Hadirin jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Perayaan seperti jelas bukan
dari Islam karena seperti yang disebutkan diatas, Islam hanya mengenal bahwa
kasih sayang itu dilakukan setiap hari. Lalu darimana perayaan seperti ini?
Banyak orang bercerita tentang asal muasal valentine’s day itu, namun beberapa
para ahli mengatakan bahwa asal mula Valentine itu berkaitan dengan St.
Valentine. Ia adalah seorang pria Roma yang menolak melepaskan agama Kristen
yang diyakininya.
Ia meninggal pada 14 Februari
269 Masehi, bertepatan dengan hari yang dipilih sebagai pelaksaan ‘undian
cinta’. Legenda juga mengatakan bahwa St. Valentine sempat meninggalkan ucapan
selamat tinggal kepada putri seorang narapidana yang bersahabat dengannya. Di
akhir pesan itu, ia menuliskan : “Dari Valentinemu”.
Sementara itu sebuah cerita
lain mengatakan bahwa Saint Valentine adalah seorang pria yang membaktikan
hidupnya untuk melayani Tuhan di sebuah kuil pada masa pemerintahan Kaisar
Claudius. Ia dipenjarakan atas kelancangannya membantah titah sang kaisar. Baru
pada tahun 496 Masehi, pendeta Gelasius menetapkan 14 Februari sebagai hari
penghormatan bagi Valentine.
Akhirnya secara bertahap 14
Februari menjadi hari khusus untuk bertukar surat cinta dan St. Valentine menjadi idola para
pecinta. Datangnya tanggal itu ditandai dengan pengiriman puisi cinta dan
hadiah sederhana, semisal bunga. Sering juga untuk merayakan hari kasih sayang
ini dilakukan acara pertemuan besar atau bahkan permainan bola. Acara
Valentine mulai dirayakan besar-besaran semenjak tahun 1800 dan pada
perkembangannya, kini acara ini menjadi sebuah ajang bisnis yang menguntungkan.
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Nah, ternyata benar,
valentine’s day itu bukan dari Islam, bahkan merayakannya akan menyeret
pelakunya kepada kemusyrikan, sebuah perbuatan yang akan mencederai ketauhidan
kepada Allah. Ini masalah besar dalam Islam.
Masalah besar lainnya adalah
berkurangnya nilai kasih sayang, yang oleh Islam dijunjung tinggi. Terkesan
bahwa kasih sayang itu hanya terbatas hubungan laki-laki dan perempuan, padahal
sejatinya kasih sayang itu lebih luas dari yang dipraktekkan. Bahkan kasih
sayang-yang mulia itu-dipraktekkan dengan perzinahan. Dipraktekkan dengan
pergaulan bebas, terjadi de-sakralisasi seks. Sungguh praktek kasih sayang yang
jauh dari ketinggian Islam.
Kesimpulannya valentine’s day
akan memunculkan memunculkan dan membentuk akhlak baru yang mengkhawatirkan,
diantaranya:
Pertama, munculnya akhlak
tasyabuh yaitu akhlak meniru orang lain dengan tanpa mengetahui dan
mempertimbangkan sebab dilakukannya valentine’s day.
Untuk itu Rasulullah saw memagari umatnya dengan
sebuah hadits:
مَن تَشَبَهَ بِقَومٍ فَهُوَ مِنهُم
رواه الترمذي
“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia
termasuk dari kaum tersebut, ” [HR. Tirmidzi.]
Kedua, dengan meniru orang
lain menunjukkan ketidakberdayaan umat Islam yang pada gilirannya akan
meninggalkan ciri ketinggian nilai-nilai Islam, menanggalkan identitas
keislaman.
Ketiga, valentine’s day secara tidak langsung
memberi keuntungan kepada pihak kapitalis dan menjadikan umat Islam sebagai
konsumen saja. Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah,
Dikala seperti ini, kita pegang saja kuat-kuat
Sabda Nabi Muhammad saw: “katakanlah: aku beriman kepada Allah kemudian
istiqamahlah!” Dengan iman yang menancap di lubuk hati, sampai pada cinta
kepada keimanan dan iman itu menghiasinya, maka akan benci kepada bentuk
kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan sebagai firman Allah di Surat al-Hujurat:
7
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ
اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ
اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ
إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu
ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan
benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu ‘cinta’
kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta
menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka
Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,”
Inilah benteng yang kuat untuk menangkis serangan
globalisasi yang kuat sekali menerpa nilai-nilai Islam yang kita miliki.
Setelah kita menggenggam keimanan dengan erat,
bertahanlah, istiqamahlah, berjalan terus diatas jalan yang lurus. Jangan lupa
pelajari ilmu dan jangan pula pernah jemu. Orang berilmu akan mengetahui terang
di dalam kegelapan, akan mengetahui jalan keluar dalam kesesatan, akan
mengetahui kebenaran diantara kebatilan.
Wallahu a’lam
Khutbah yang saya sampaikan dicukupkan sekian, mohon maaf apabila ada
kesalaan. Marilah kita tutup dengan doa mudah-mudahan apa yang disampaikan tadi
dapat bermanfaat.amien.
Alhamdulillahirobbil’alamin wasolatu wasalamu ala
sayidina muhammadin waala alihi wasohbihi ajmain. Allahuma aini as’aluridoka
waljanata wasyahotika wannar. Allahumagfirli waliwalidaya warhamhuma kama robayani sogiro. Allahumagfirlilmuslimina
walmuslimat walmu’minina wal mu’minat al ahyaiminhum wal amwat rooi jidni ilma
warjukni fahman. Robbana atina fidunya hasanah wafilakhiroti hasanahtawwakina
ada banner. Subhanaka robbika robbilijati amma yasifun wasalamun ala mursalin
walhamdulilahi robbil alamin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
0 komentar:
Post a Comment