PEMBAHASAN : MODERNISASI DAN
GLOBALISASI
Pengertian modernisasi berasal dari
kata Asal kata Modo yang artinya periode waktu masa
kini. Makna umum dari
perkataan modern adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan
kehidupan masa kini. Selain
itu, modernisasi dapat diartikan sebagai pandangan oleh sikap hidup yang
dikembangkan untuk menghadapi kehidupan masa kini, yaitu Proses
perubahan social dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern dan
Perubahan peralatan dari peralatan sederhana menjadi menjadi kompleks.
Seorang ahli menyatakan bahwa modernisasi memiliki syarat
tertentu. Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki
syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut : Cara berpikir yang ilmiah
yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat ;
Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar
mewujudkan birokrasi ;
Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang
terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu ;
Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap
modernisasi dengan cara penggunaan
alat-alat komunikasi massa ;
Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak
berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan ;
Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.
Modernisasi memiliki dampak positif dan dampak negative terhadap
kehidupan manusia.
Dampak positif
teknologi modernisasi adalah sebagai berikut :
-
Perubahan Tata Nilai dan Sikap : Adanya modernisasi dalam zaman
sekarang ini bisa dilihat dari cara berpikir masyarakat yang irasional
menjadi rasional.
-
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi : Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat
menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula yang membentuk masa
modernisasi yang terus kian berkembang dan maju di waktu sekarang ini.
-
Tingkat Kehidupan yang lebih Baik : Dibukanya
industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju
menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih, dan juga merupakan salah satu
usaha mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,
hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu
perkembangan modernisasi.
Sedangkan dampak negatif teknologi modernisasi adalah
sebagai berikut :
-
Pola
Hidup Konsumtif : Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin
pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu
masyarakat mudah tertarik untuk menkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang
ada, sesuai dengan kebutuhan masing – masing.
-
Sikap
Individualistik : Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat
mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal
manusia diciptakan sebagai makhluk sosial.
-
Gaya
Hidup Kebarat-baratan : Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak
lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
-
Kesenjangan
Sosial : Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu
yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam
jurang pemisah antara individu dengan individu lainnya. Dengan kata lain
individu yang dapat terus mengikuti perkembangan jaman memiliki kesenjangan
tersendiri terhadap individu yang tidak dapat mengikuti suatu proses
modernisasi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara
individu satu dengan lainnya, yang bisa disangkutkan sebagai sikap
individualistik.
-
Kriminalitas
: sering terjadi di kota-kota besar
karena menipisnya rasa kekeluargaan, sikap yang individualisme, adanya tingkat
persaingan yang tinggi dan pola hidup yang konsumtif.
Sedangkan
globalisasi adalah istilah yang berkaitan
dengan peningkatan keterkaitan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan,investasi, perjalanan, budaya popular dan
bentuk interaksi lainnya.
Menurut asal
katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi
adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari
setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working
definition), sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu
proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama
lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Pengertian
lain globalisasi adalah
suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling
berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang
melintasi batas Negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak
karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering
dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang
dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Di sisi lain, ada yang melihat
globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa,
sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya.
Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk
yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin
tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung
berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap
bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah
Globalisasi pada tahun 1985.
Berikut ini beberapa ciri yang
menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
·
Perubahan
dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian
cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita
merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
·
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World
Trade Organization (WTO).
·
Peningkatan
interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi,
film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita
dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal
yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion,
literatur, dan makanan.
·
Meningkatnya
masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa
transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan
pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens
menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut
ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang
ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan
dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan
globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
Jika ditinjau
dari Sejarah globalisasi, banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai
fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi
internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di
dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih
globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri
sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India
mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur
sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald
di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase pertama
ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum
muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang,
Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut
Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang
muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai
sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase kedua
ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa.
Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini.
Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan
keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi
dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat
itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar
terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin
berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya,
sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai
cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari
Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan
multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase ketiga
terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan
komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa
kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.
Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang
bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan
transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.
Hubungan
antara modernisasi dan globalisasi berdampak pada ilmu pengetahuan dan
teknologi, agama, ekonomi, politik dan ekonomi. Modernisasi dan globalisasi,
hubungan keduanya memiliki dampak positif dan negative.
a.
Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi
dan globalisasi
dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua
irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c.
Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya
industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih
merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
a.
Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan
industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah.
Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak
pilihan yang ada.
b.
Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi
maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain
dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok
diterapkan di Indonesia. Budaya
negatif yang mulai menggeser budaya
asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja,
dan lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat
hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi
dan globalisasi
maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang
stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
Dampak
Modernisasi dan Globalisasi di Indonesia. Modernisasi adalah perubahan yang
menunjukkan dari masyarakat tradisional ke masyarakat yang modern. Sedangkan globalisasi
adalah adanya peningkatan kualitas, baik pada diri manusia atau kondisi yang
sekarang ini yang terjadi di Indonesia. Dari adanya modernisasi, maka
mengakibatkan dampak-dampak yang secara positif maupun negatif. Diantara dampak
positif untuk Negara Indonesia :
Urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk
dari desa ke kota atau dari pekerjaan pertanian di desa ke pekerjaan industri
di kota. Penyebab terjadinya urbanisasi/ daya tarik kota adalah :
Daya tarik
ekonomi ditandai dengan orang berbondong-bondong dari desa ke kota, karena
ingin mendapatkan pekerjaan atau faktor-faktor tertentu, dikarenakan ingin
mengubah nasib yang lebih baik lagi dari pada di desa.
Daya tarik social, bentuk nyatanya yaitu orang
melakukan urbanisasi karena daya tarik kota, yang jika beruntung dan sukses
bisa mengubah status sosial yang mulanya di desa hanya menjadi petani dan
kehidupan serba pas-pasan. Di kota bisa saja menjadi sukses dan bisa membantu
orang-orang di sekitarnya.
Daya tarik
pendidikan karena masyarakat kota yang bersifat terbuka akan modernisasi dan
globalisasi, maka kemajuan di dunia pendidikanpun dapat kita rasakan. Karena di
desa masih sedikit akan adanya sekolahan. Maka orang desa, urban ke kota untuk
bisa merasakan pendidikan yang dikira cukup dan berstandart.
Daya tarik
budaya berpusat pada hiburan, biasanya
terfokus di kota-kota, sehingga kota merupakan daerah yang sangat siap menerima
perubahan modernisasi dan globalisasi. Untuk itu orang desa memilih tinggal di
kota supaya tidak menjadi orang yang serba terbelakang. Tetapi untuk yang satu
ini, jika orang desa belum siap menerima perubahan, maka akan menjadikan dia
mestizo culture.
Jumlah penduduk kota akhirnya
menjadi bertambah karena kedatangan orang desa, sehingga menimbulkan
permasalahan, diantaranya :
1) Penduduk desa semakin berkurang.
2) Banyak sawah, ladang atau tegalan yang terbengkalai.
3) Hasil panen menurun.
4) Kesejahteraan masyarakat menurun.
5) Semakin banyaknya pengangguran di kota.
1) Penduduk desa semakin berkurang.
2) Banyak sawah, ladang atau tegalan yang terbengkalai.
3) Hasil panen menurun.
4) Kesejahteraan masyarakat menurun.
5) Semakin banyaknya pengangguran di kota.
Kesenjangan
sosial adalah tingkat pertumbuhan sosial ekonomi yang tidak sama yang terjadi
pada masyarakat yang melaksanakan pembangunan/ modernisasi. Kesenjangan sosial
terjadi karena kurang mendapat kesempatan memperoleh sumber pendapatan,
kesempatan kerja, serta yang lainnya semakin besar perbedaan untuk mendapat
kesempatan tersebut, maka semakin besar pula kesenjangan sosial ekonomi yang
terjadi.
Faktor penyebab kesenjangan
ekonomi :
1) Menurunnya pendapatan per kapita.
2) Ketidakmerataan pembangunan antar daerah.
3) Rendahnya mobilitas sosial.
4) Pencemaran Lingkungan Alam
Pencemaran lingkungan terjadi karena manusia tidak pernah memperhatikan dampak-dampak yang ada karena pembangunan serta yang lainnya. Akibatnya, manusia itu sendiri yang mengalami kesusahan. Dalam dunia pertanian, seperti pupuk buatan semakin marak, membuat hasil panen sudah tidak sehat secara alami. Pencemaran lingkungan juga terjadi jika melakukan pengurasan air tanah yang tidak terkendali. Akibatnya, terjadi banjir ketika musim hujan dan terjadi kekeringan ketika musim kemarau.
1) Menurunnya pendapatan per kapita.
2) Ketidakmerataan pembangunan antar daerah.
3) Rendahnya mobilitas sosial.
4) Pencemaran Lingkungan Alam
Pencemaran lingkungan terjadi karena manusia tidak pernah memperhatikan dampak-dampak yang ada karena pembangunan serta yang lainnya. Akibatnya, manusia itu sendiri yang mengalami kesusahan. Dalam dunia pertanian, seperti pupuk buatan semakin marak, membuat hasil panen sudah tidak sehat secara alami. Pencemaran lingkungan juga terjadi jika melakukan pengurasan air tanah yang tidak terkendali. Akibatnya, terjadi banjir ketika musim hujan dan terjadi kekeringan ketika musim kemarau.
Kriminalitas
sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan, sikap
yang individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi dan pola hidup yang
konsumtif.
Pembahasan tentang modernisasi dan globalisasi dapat kita simpulkan bahwa semua dampak, positif atau negatif tergantung pada diri manusia itu sendiri. Jika kita dapat menempatkan diri dengan baik, maka kesenjangan-kesenjangan tidak akan terjadi. Namun bila kita terlalu asing atau belum siap menerima adanya modernisasi dan globalisasi, mestizo culture akan kita rasakan.
Dengan ini, seharusnya semua warga Indonesia termasuk pemerintahnya tanggap dan mencarikan solusi terbaik, agar modernisasi dan globalisasi dapat meningkatkan SDA, SDM, IPTEK dan IMTAQ pada Indonesia. Dan di segala bidang dari pendidikan sampai ekonomi selalu bisa menghasilkan karya-karya yang tidak hanya berkuantitas, tapi juga harus berkualitas.
Pembahasan tentang modernisasi dan globalisasi dapat kita simpulkan bahwa semua dampak, positif atau negatif tergantung pada diri manusia itu sendiri. Jika kita dapat menempatkan diri dengan baik, maka kesenjangan-kesenjangan tidak akan terjadi. Namun bila kita terlalu asing atau belum siap menerima adanya modernisasi dan globalisasi, mestizo culture akan kita rasakan.
Dengan ini, seharusnya semua warga Indonesia termasuk pemerintahnya tanggap dan mencarikan solusi terbaik, agar modernisasi dan globalisasi dapat meningkatkan SDA, SDM, IPTEK dan IMTAQ pada Indonesia. Dan di segala bidang dari pendidikan sampai ekonomi selalu bisa menghasilkan karya-karya yang tidak hanya berkuantitas, tapi juga harus berkualitas.
Contoh fakta
sekarang, pada kondisi Indonesia saat ini, di tahun 2008, Indonesia di mata
dunia masih sangat kurang berkembang. Walaupun dunia pendidikan Indonesia sudah
ada perubahan. Seperti alat-alat sekolah yang semakin beraneka ragam
kecanggihannya. Lalu, adanya pertukaran pelajar antar daerah ataupun antar
negara selain di bidang pendidikan, perubahan juga terjadi pada bidang politik.
Dahulu, Presiden dipilih oleh anggota DPR, tapi sekarang Presiden dipilih
langsung oleh rakyat. Modernisasi dan globalisasi membawa pengaruh juga pada
manusianya. Seperti cara berpakaian yang ke barat-baratan, lalu gaya hidup
Indonesia yang serba wah, serta terang-terangan dalam melakukan free sex yang
mengakibatkan cepat menularnya virus HIV/ AIDS.
KESIMPULAN
Jadi,
hubungan antara modernisasi dan globalisasi ditandai dengan kemajuan jaman masa
kini yang lebih modern, kompleks, dan lebih praktis. Selain itu, akibat dari
keduanya, berdampak pada ilmu pengetahuan dan teknologi, agama, ekonomi,
politik dan ekonomi yang hubungan keduanya memiliki dampak positif dan negative
sesuai dengan masing – masing
kepentingan dan pendapat individu.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Post a Comment